Sunday, September 7, 2014

Belanja Online Di Indonesia Akan “Booming”

Belanja Online Indonesia

Belanja Online di Indonesia akan menjadi "booming" dalam tahun 2015, prediksi tersebut didasarkan dari hasil riset yang menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir hingga memasuki tahun 2014 pertumbuhan e-Commerce menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini juga berarti bahwa kegiatan bisnis dengan transaksi langsung akan bergeser ke online. Di saat yang sama, dunia online juga akan menjadi alternatif untuk lapangan kerja baru.

Survey yang dilakukan oleh perusahaan di bidang teknologi transaksi global, PT Visa Indonesia, menemukan bahwa selama kurun waktu 12 bulan sampai akhir tahun 2013 sebanyak 76 persen pengguna internet di Indonesia pernah melakukan belanja online. Para konsumen yang belanja secara online tersebut cenderung berusia lebih muda dibandingkan dengan mereka yang membeli secara offline atau berbelanja secara konvensional. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa sebanyak 48 persen atau hampir separuh dari para konsumen online berusia 18-30 tahun.

Survey tersebut juga berhasil mengidentifikasi para pelaku belanja online dan menyimpulkan menjadi tiga kategori. Kategori pertama sebanyak 48 persen adalah konsumen yang mengeluarkan uang sekitar Rp. 6,5 juta per bulan, mayoritas dipergunakan untuk belanja online untuk travel dan retail. Kategori kedua sebanyak 23 persen konsumen yang mengeluarkan uang sekitar Rp. 4 juta setiap bulan untuk membeli satu atau dua jenis barang. Sedangkan kategori ketiga sebanyak 20 persen konsumen yang mengeluarkan uang sekitar Rp. 5 juta per bulan untuk membeli tiga sampai 4 jenis barang.

Meskipun pada setiap kategori tersebut memiliki preferensi yang berbeda dalam menggunakan metode pembayaran secara online, tetapi secara umum menunjukkan bahwa semakin sering berbelanja online maka terdapat kecenderungan merubah metode pembayaran. Dari awalnya yang melakukan pembayaran melalui transfer ATM cenderung beralih menggunakan kartu kredit.

Prediksi menyangkut perkembangan belanja online juga disampaikan para pengamat industri bahwa dalam tahun 2015 potensi e-Commerce di Indonesia akan bernilai sekitar 10-12 miliar USD. Hal itu didasarkan pada pertumbuhan internet dan pengguna smartphone yang mengalami kenaikan secara paralel. Dari jumlah 55 juta pengguna internet di tahun 2012 diperkirakan akan meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 125 juta pada tahun 2017. Sementara jumlah pemilik smartphone sebanyak 20 persen di tahun 2012 juga akan meningkat dua kalilipat lebih, yakni 52 persen di tahun 2017.

Masalah yang muncul kemudian adalah bagaimana kesiapan prasarana dan sumber daya manusia dari para pelaku e-commerce dalam menghadapi booming belanja online di tahun 2015 ?

Besarnya potensi pasar di Indonesia telah membuat para produsen smartphone dan tablet saling berebut untuk menjual produk mereka. Salah satu strategi yang sangat menentukan adalah keunggulan teknologi, maka dalam pasar smartphone dan tablet di dalam negeri, akses internet menjadi standar yang mutlak dimiliki oleh kedua gadget tersebut.

Konsekuensi selanjutnya, seberapa tinggi tingkat kemampuan gadget dalam kecepatan mengakses data online dan kemampuan menampung banyak fitur sekaligus menjadi daya saing untuk memikat konsumen. Di sisi yang lain, secara bersamaan para penyedia jasa jaringan juga dituntut untuk memperluas dan meningkatkan kualitas produk mereka.

Perkembangan pasar dari produk-produk yang menggunakan teknologi informasi dan telekomunikasi pada prinsipnya ditentukan oleh kedua produsen tersebut. Sehingga ketika keduanya berada dalam garis yang paralel, maka akan terjadi booming. Dampak ikutan lainnya adalah pesatnya perkembangan bisnis internet dan makin banyaknya konsumen yang berbelanja secara online.

Tetapi hal ini tidak serta merta bisa terjadi, karena dalam bisnis internet diperlukan kesiapan teknologi dari penyedia jasa transaksi online, perusahaan jasa pengiriman barang dan pelaku bisnis online sendiri. Ketidaksiapan ketiga pihak tersebut mengakibatkan kurang optimalnya pelayanan dan menjadi yang sangat menentukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam melakukan belanja secara online. Tentunya dalam pengertian ini tidak termasuk para penjual produk yang secara pribadi menawarkan dan melakukan jual beli melalui media sosial semacam facebook.

Mengantisipasi “booming” belanja online sebagai dampak dari pesatnya pertumbuhan e-Commerce di tahun 2015, paling tidak mulai saat ini pihak perbankan, perusahaan jasa pengiriman dan para pelaku bisnis online sudah mempersiapkan diri dengan menyesuaikan penerapan manajemen, meningkatkan teknologi dan kualitas sumber daya yang dimiliki. Sementara di sisi pengguna internet, juga harus tumbuh pemahaman dan kesadaran untuk menjadi konsumen yang rasional.

Tanpa dilakukan persiapan sejak dini secara terintegrasi, yang bakal terjadi hanyalah booming penjualan smartphone dan tablet. Sementara peluang besar yang bisa diraih oleh penyedia jasa transaksi online, perusahaan jasa pengiriman dan para pelaku bisnis online akan menguap secara sia-sia. Selain itu, terbukanya kesempatan kerja baru juga akan ikut hilang dan di sana-sini hanya terdengar umpatan para konsumen yang kecewa ketika berbelanja secara online.

1 comments:

  1. wah ternyata kita bisa belanja online dan membeli apapun yg kita mau, makasih bnyk infonya :D

    ReplyDelete